Archive for the ‘Buku Litekha’ Category

???????????????????????????????Kumpulan Cerita Pendek Pada tanah di kandung bersama

vi + 99 hlm : 14 x 20 cm

Cetakan pertama, Januari 2006

Desain Sampul : Ahmadputera

Tata Letak : hati.kerja_karya>tawadhu’

ISBN : 979-25-4791-6

Penulis :Zailani Abdullah, ibnu HS , Hasyim Ashari, Pradono,Odhys, Syasya Kayung, Wisnu Pamungkas, Sulaeman Pirawan,  Mizar Bazarvio, Yudhiswara,Ahmad Asma dZ

 

Pada satu kesempatan, ada seseorang yang dituakan di sekitar kampung menerima tamu. Salah satu tamu itu adalah saya. Pada kesempatan itu tentu saya lebih banyak diam, sambil mencoba menangkap apa makna kata-kata yang beliau ucapkan. Namun, yang paling saya ingat adalah ketika kami berpamitan. Beliau menjabat tangan saya, erat. Lalu saya bermaksud mencium tangannya. Namun, beliau memeluk punggung saya. Sambil menepuk pundak, beliau berkata ‘anak muda’.

Kami pun beranjak. Dan saya mengingat makna jabat erat yang di ajarkan orang yang dituakan tersebut.

Ketika usia adalah angka, dan haqeqat iman menjadi dua, memancar dan menyerap. Maka, jabat erat menjadi medium diantaranya. Jembatan yang berdiri kokoh. Dan tak ada lagi perbedaaan atau kesenjangan. Semuanya menjadi fenomena yang memberi nuansa. Bagaimana seharusnya menerima dan memberi, bagaimana seyogyanya berkata, berinteraksi memberi arti. Bahkan kapan saatnya untuk diam.

Tentu dari kami yang masih muda menaruh ‘segan’ pada yang lebih tua. Mereka pernah muda sedangkan kami belum pernah merasakan tua. Walau asam dan garam yang ada di dalam masakan berasal dari tungku yang berbeda.

Buku kumpulan cerita pendek ‘Pada Tanah, Di Kandung Bersama’ ini tidak terlepas dari proses itu semua. Sebuah proses yang berkelanjutan, utuh dan tidak terpisahkan. Dan menjelma menjadi medium dan bentuk lain dari berjabat-menjabat erat.

Buku kumpulan cerita pendek ‘Pada Tanah, Di Kandung Bersama’ ini terdiri dari sebelas tulisan yang berasal dari sebelas penulis. Sebuah kumpulan cerita pendek yang membawa pada imaji. Mencoba memberi khasanah pada kehidupan, keseharian, sosial kemasyarakatan, nilai dan budaya. Bahwa makna cerita yang terkandung ada di sekitar kita. Berasal dari sekitar kita. Bahkan kita ikut di dalamnya.

Ada masyarakat, dimana kita hidup di antaranya. Ada budaya yang seharusnya kita pelihara dengan perkembangannya. Ada kerinduan, yang terus membara. Dan kita diingatkan, dimana muara. Ada pesan, tentang siapa sebenarnya kita sebagai manusia.

Ada kita, tanah, udara, air lalu kehidupan. Kehidupan itu energi dan medium. Apakah kita menjalaniya sendiri? berinteraksi? atau berhubungan mikro-makro kosmos! Dan kita menjadi bagian yang tak terpisahkan. Pada Tanah, Di kandung Bersama.

Semoga buku kumpulan cerita pendek ini dapat memberi khasanah. Saatnya menerima, saatnya memberi. Saatnya memancar, saatnya menyerap. Selamat membaca dan menyelami kata-kata serta makna di dalamnya.

Salam hangat dan jabat erat

Literer_khatulistiwa

 

Dan Aku Dan Aku Yang kainnya

Kumpulan Cerita Pendek

Dan Aku Dan Aku Yang Lainnya

vi + 84 hlm : 14×21 cm

Cetakan Pertama, Desember 2002

cetakan Kedua, Desember 2007

Kulit Muka : Amran

ilustrasi :  imdm teamwork

Tata letak :  Keseimbangan_teamwork

ISBN : 978-979-25-4796-2

Penulis :  Ahmad Asma dZ

 

 Karya, kerja keras, kerjasama, usaha, khasanah, keinginan, kemauan, ciri khas juga, motivasi tidak lupa, tekad dan sabar.

Proseslah. Semuanya.

Proses. Dari awalnya, tengahnya, juga akhirnya.

Intinya proses atau bisa juga pokok pointnya.

Proses dari dapat ide, aplikasi ide, proses menulisnya, mengolahnya sampai memproduksinya.

Proses dikesemuanya. Sampai dikehadirannya.

 

Karya itu Universal.

Dan tulisan ini original. Semuanya.

Prosesnya.

10 bagian coba jadi satu integral.

Tentang aku. Siapa …? ‘aku.

Tentang aku.

Aku yang bercerita. Aku yang diceritakan.

Aku dan aku yang lainnya. Gaya langsung 1_2.

Aku dan aku. Aku siapa?!

Bisa jadi Aku itu adalah dia, kita, mereka atau mungkin anda yang mempelajari satu sisi ‘walau hanya bagian kecil saja’ perihal makna hidup.

Perihal manusia yang berusaha dengan menghormati dimensinya, secara parsial dan integral. Lalu memahami apa yang paling mendasar dan menyeluruh dalam dirinya.

Karena ia, manusia itu, juga mungkin aku dan aku yang lainnya melalui medium ini adalah bagian yang terbatas dan terbuka kepada kenyataan yang tidak terbatas, terkondisi dan budayati, fisik dan rohani, individual dan sosial, kosmis dan histroris.

 

Sehingga aku itu bisa aku yang menulisnya, aku yang membacanya atau aku-aku yang lainnya. Namun, mungkin aku (si tokoh utama itu) telah menjelma di setiap detailnya. Dalam setiap makna cerita-cerita ini.

Ya pokoknya aku. Aku yang bisa jadi Aku itu adalah dia, kita, mereka atau mungkin anda dan kita semua yang mempelajari satu sisi ‘walau hanya bagian kecil saja’ perihal makna hidup.

Aku yang juga ‘Citoyen de Deux Mondes’ [warga dua dunia] yang sedang belajar untuk selalu bersyukur, sebagai makhluk yang diberi karunia. Dengan doa, dalam hati beserta kerja dan indahnya berkarya dengan sederhana namun nyata.

 

Selamat membaca dan menyelami maknanya

Salam hangat dan jabat erat

 

 

Literer_khatulistiwa