Kumpulan Cerita Pendek Pada tanah di kandung bersama

Posted: Mei 9, 2015 in Sinopsis
Tag:,

???????????????????????????????Kumpulan Cerita Pendek Pada tanah di kandung bersama

vi + 99 hlm : 14 x 20 cm

Cetakan pertama, Januari 2006

Desain Sampul : Ahmadputera

Tata Letak : hati.kerja_karya>tawadhu’

ISBN : 979-25-4791-6

Penulis :Zailani Abdullah, ibnu HS , Hasyim Ashari, Pradono,Odhys, Syasya Kayung, Wisnu Pamungkas, Sulaeman Pirawan,  Mizar Bazarvio, Yudhiswara,Ahmad Asma dZ

 

Pada satu kesempatan, ada seseorang yang dituakan di sekitar kampung menerima tamu. Salah satu tamu itu adalah saya. Pada kesempatan itu tentu saya lebih banyak diam, sambil mencoba menangkap apa makna kata-kata yang beliau ucapkan. Namun, yang paling saya ingat adalah ketika kami berpamitan. Beliau menjabat tangan saya, erat. Lalu saya bermaksud mencium tangannya. Namun, beliau memeluk punggung saya. Sambil menepuk pundak, beliau berkata ‘anak muda’.

Kami pun beranjak. Dan saya mengingat makna jabat erat yang di ajarkan orang yang dituakan tersebut.

Ketika usia adalah angka, dan haqeqat iman menjadi dua, memancar dan menyerap. Maka, jabat erat menjadi medium diantaranya. Jembatan yang berdiri kokoh. Dan tak ada lagi perbedaaan atau kesenjangan. Semuanya menjadi fenomena yang memberi nuansa. Bagaimana seharusnya menerima dan memberi, bagaimana seyogyanya berkata, berinteraksi memberi arti. Bahkan kapan saatnya untuk diam.

Tentu dari kami yang masih muda menaruh ‘segan’ pada yang lebih tua. Mereka pernah muda sedangkan kami belum pernah merasakan tua. Walau asam dan garam yang ada di dalam masakan berasal dari tungku yang berbeda.

Buku kumpulan cerita pendek ‘Pada Tanah, Di Kandung Bersama’ ini tidak terlepas dari proses itu semua. Sebuah proses yang berkelanjutan, utuh dan tidak terpisahkan. Dan menjelma menjadi medium dan bentuk lain dari berjabat-menjabat erat.

Buku kumpulan cerita pendek ‘Pada Tanah, Di Kandung Bersama’ ini terdiri dari sebelas tulisan yang berasal dari sebelas penulis. Sebuah kumpulan cerita pendek yang membawa pada imaji. Mencoba memberi khasanah pada kehidupan, keseharian, sosial kemasyarakatan, nilai dan budaya. Bahwa makna cerita yang terkandung ada di sekitar kita. Berasal dari sekitar kita. Bahkan kita ikut di dalamnya.

Ada masyarakat, dimana kita hidup di antaranya. Ada budaya yang seharusnya kita pelihara dengan perkembangannya. Ada kerinduan, yang terus membara. Dan kita diingatkan, dimana muara. Ada pesan, tentang siapa sebenarnya kita sebagai manusia.

Ada kita, tanah, udara, air lalu kehidupan. Kehidupan itu energi dan medium. Apakah kita menjalaniya sendiri? berinteraksi? atau berhubungan mikro-makro kosmos! Dan kita menjadi bagian yang tak terpisahkan. Pada Tanah, Di kandung Bersama.

Semoga buku kumpulan cerita pendek ini dapat memberi khasanah. Saatnya menerima, saatnya memberi. Saatnya memancar, saatnya menyerap. Selamat membaca dan menyelami kata-kata serta makna di dalamnya.

Salam hangat dan jabat erat

Literer_khatulistiwa

 

Tinggalkan komentar